Senin, 26 September 2016

Sekelumit Kisah Penerbit Buku Islam di Indonesia

penerbit buku | penerbit buku islam | penerbit buku di Indonesia


Penerbit Buku Islam di Indonesia berperan penting terhadap perkembangan pendidikan umat muslim di Indonesia, melalui pengadaan buku. Hanya saja, ada kriteria yang dipenuhi oleh penerbit buku agar dapat diklasifikasikan sebagai penerbit buku Islam.

Assalamualaikum, Wr.wb.
Penerbit buku Islam di Indonesia, secara jumlah berada peringkat nomor 2 setelah penerbit buku umum berdasarkan data dari IKAPI. Ada sekitar 1246 penerbit buku yang telah terdaftar sebagai anggota IKAPI. Dari jumlah itulah penerbit buku Islam di Indonesia juga lumayan mendominasi. Walaupun tidak semuanya adalah penerbit mayor, tetapi penerbit buku Islam minor pun memberi dampak pada perkembengan pendidikan di Indonesia.
Secara umum, penerbit adalah satu bagian yang sulit untuk dipisahkan dari seorang penulis. Meski memang, sekarang banyak penulis yang sudah tidak membutuhkan penerbit lain (dengan kata lain menjadi penulis indie). Banyak penulis yang mendirikan penerbitan sendiri untuk naskah-naskahnya sendiri. Bahkan, ada pula yang tidak menerbitkannya dalam bentuk cetak, melainkan hanya mempublikasikannya secara online lewat blog atau website pribadinya. Tetapi penerbit buku, bagaimanapun tetap merupakan satu hal yang sulit dipisahkan dari seorang penulis.
Kalau kita mau teliti, mungkin kita akan menemukan ratusan atau bahkan ribuan penerbit yang ada di Indonesia. Jakarta dan Yogyakarta adalah gudangnya penerbit buku. Dari mulai penerbit yang sudah mapan seperti penerbit Bentang, EL-KiS, Diva Press, Resist, Navila, dan lainnya, sampai penerbit yang kecil-kecil yang dulu sempat produktif, meski pada akhirnya kehilangan napasnya. Di antara ratusan atau bahkan ribuan penerbit di Indonesia, kita akan mendapati bahwa masing-masing penerbit punya ciri khas tersendiri kaitannya dengan buku-buku yang diterbitkan.
“Lalu, bagaimana dengan penerbit buku Islam di Indonesia?”.
Secara garis besar, penerbit buku Islam di Indonesia memang bejibun, karena pasarnya juga cukup mendukung. Ada yang memang konsen menerbitkan buku-buku bergenri Islam, ada pula yang sebatas untuk melayani keinginan pasar.
Dari sekian penerbit yang fokus menerbitkan buku-buku Islam pun punya corak dan ciri masing-masing. Sebab masing-masing penerbit punya visi dan misi penerbitan. EL-KiS misalnya, adalah penerbit yang akrab dengan dunia pesantren, dikelola oleh orang-orang yang kebanyakan punya Latar belakang pesantren, maka lahirlah buku-buku seputar pesantren, kiai, NU, dan buku-buku Islam sejenis. Di antara sekian banyak penerbit buku Islam, ada beberapa yang dianggap menyesatkan.
Salah satunnya adalah Mizan. Mizan, juga senang menerbitkan buku-buku Islam, meski khas buku terbitan Mizan berbeda dengan terbitan El-KiS. Mizan juga sedikit kontroversial karena di anggap menerbitkan buku-buku penulis syiah, dan itu pun dibalut sedemikian rupa agar tidak terkesan syiahnya.
Mungkin Anda pernah membaca dan memiliki buku-buku terbitan penerbit tersebut. Penerbit buku Islam di atas adalah penerbit-penerbit yang relatif kecil, meski beberapa mungkin sudah tumbuh menjadi penerbit besar, seperti Penerbit Pustaka Azzam.
Beberapa ulama juga menentang beberapa penerbit buku karena dianggap menyebar fitnah dan bid’ah. Terutama bid’ah, beberapa penerbit meragukan kredibilitas sebuah penerbit buku jika terdapat unsur yang diluar Al-qur’an dan Al-hadist. Memang, jika berbicara tentang tauhid tidak akan ada habisnya. Apalagi jikalau itu berkaitan dengan maslahat banyak orang.
Ituah tadi beberapa sekelumit sejarah dan kontroversi penerbit buku Islam yang ada di Indonesia. Jika Anda punya naskah buku Islam, Anda tinggal pilih penerbit yang sekiranya cocok untuk naskah Anda. Ketahui dulu ciri khas penerbit yang ingin Anda kirimi naskah. Kalau naskah Anda mati-matian mendukung NU, maka pasti akan ditolak jika dikirim ke Mizan, demikian pula sebaliknya.
Pada akhirnya, ketimbang pusing-pusing mikirin penerbit, was-was naskah Anda ditolak atau diterima, bisa dicoba juga menjalankan roda penerbitan sendiri. Atau, Anda juga dapat menerbitkan buku Anda di penerbit buku kredibel dengan sistem self-publishing. Dengan sistem tersebut, naskah Anda pasti akan terbit.
Semoga artikel ini bermanfaa! Tetap jaga ibadah Anda dan teruslah belajar agama kepada ulama yang sholih agar Anda tidak tersesat.
Wassalamualaikum, Wr.wb.

Cara Mencetak Buku Cepat dan Menerbitkannya!

mencetak buku cepat | mencetak buku| cara mencetak buku | cara mencetak buku cepat


Tidak ada orang di dunia ini yang tidak menyukai hal yang serba cepat. Alasannya, mayoritas orang punya keperluan sendiri-sendiri sehingga membutuhkan pelayanan yang cepat. Termasuk bagi seorang penulis, mencetak buku cepat adalah hal yang diinginkan oleh mereka,

Mencetak buku cepat itu omong kosong? Siapa bilang? Sebenarnya yang menyebabkan buku Anda lama untuk dicetak tidak hanya dipengaruhi oleh sistem penerbitan buku tujuan Anda, tapi juga dipengaruhi oleh kesiapan Anda.

Sulit? Barangkali hal itu terlintas  seperti pikiran kebanyakan orang yang menganggap bahwa mencetak buku cepat sekaligus menerbitkannya itu sulit?
Berikut ini adalah 3 cara mudah dan cepat bagaimana mencetak buku atau naskah menjadi buku.

Cara 1 - Self Publishing (Print On Demand) adalah menerbitkan sendiri naskah buku Anda secara swadaya atau yang biasa disebut dengan istilah Self Publishing. Dengan menerbitkan buku sendiri berarti Anda bertindak sebagai penerbit buku itu sendiri. Mulai dari penulisan naskah, penyuntingan naskah, layout, ilustrasi, desain kaver, percetakan dilakukan sendiri.
Bahkan, boleh jadi hingga proses distribusi dan penjualan pun dilakukan oleh sendiri. Nah, tentunya jika dilakukan sendiri semuanya akan sangat merepotkan. Maka untuk meringankan pekerjaan, kita bisa mengalihdayakan (Outsource) pekerjaan-pekerjaan lainnya seperti editing naskah, layout, desain, dll ke orang lain yang lebih ahli, sehingga kita bisa fokus dalam hal penulisan naskah bukunya saja.

Kelebihan dari layanan self publishing ini adalah kita bisa mencetak berapapun jumlah buku yang ingin kita cetak, tidak ada batasan minimal atau maksimalnya. Ingin mencetak 3000 ekslempar ok, Cuma 1 atau 10 ekslempar juga boleh. Layanan ini biasanya popular digunakan bagi mereka yang ingin naskah tulisannya dibuat dalam bentuk sebuah buku. Bisa untuk kepuasaan pribadi, diberikan ke beberapa teman, kolega, ataupun untuk konsumsi di kalangan terbatas.

Cara ini pun bisa menjadi salah satu solusi bagi penulis yang naskahnya ditolak penerbit. Atau cocok juga digunakan bagi penulis puisi atau cerpen, yang notabene sulit sekali jenis tuisan puisi atau cerpen diterima penerbit (Karena alasan pasar). Penulis puisi, cerpen, novel tertentu bisa menggunakan jasa ini dan bisa menjualnya di kalangan atau komunitas tertentu yang memang merupakan segmen pasarnya. 

Cara 2 - Via Agensi Naskah/Agensi Penulis Cara menerbitkan buku yang kedua adalah dengan cara mengirimkan naskah Anda melalui Agensi Naskah.  Agensi naskah, apa itu? Agensi naskah atau agensi penulis adalah perusahaan atau layanan yang menjembatani kebutuhan penerbit dan penulis.

Bagi pihak penerbit agensi naskah menguntungkan dan juga sangat membantu meringankan pekerjaan penerbit. Semua pekerjaan yang biasa dilakukan pihak penerbit mulai dari mencari ide, membuat konsep buku, merancang judul/tema buku, riset pasar, membuat outline/draft naskah, mencari penulis, bahkan sampai seluruh proses pra-produksi buku seperti penyuntingan naskah, terjemah, layout, ilustrasi buku, dan desain kaver buku bisa dilakukan oleh sebuah agensi naskah.

Sedangkan bagi penulis, penulis akan dipermudah mengirimkan naskah ke penerbit karena pihak agensi pertama-tama akan menseleksi naskah terlebih dahulu sebelum dikirim ke penerbit, lalu memilih penerbit mana yang cocok untuk naskah tersebut.

Agensi naskah sudah menjalin kerja sama dengan banyak penerbit buku di Indonesia, tahu peta industri perbukuan. Apabila Anda ingin mengirimkan naskah melalui agensi naskah, atau bergabung dan mendapatkan job penulisan buku Anda bisa bergabung dengan Banyak sekali penulis yang melejit setelah bekerja sama dengan pihak agensi.

Agensi Naskah Luar Negeri  Sebenarnya ada banyak sih agensi di luar negeri yang terpercaya, Anda tinggal googling saja. Namun saya ingin beritahukan sebuah situs yang cukup menarik, yatu http://www.writersmarket.com/ Tampilan depan halaman situs writersmarket.com

Mengapa saya sebut menarik, salah satunya karena Anda bisa mengirimkan naskah Anda, baik artikel, esai, publikasi, novel, atau naskah buku Anda ke perusahaan-perusahaan media, agensi, dan termasuk penerbit buku yang ada di seluruh dunia.

Tentunya hal ini memudahkan Anda untuk mewujudkan mimpi Anda jika ingin naskah Anda diterbitkan di penerbit luar negeri.  Namun untuk mendapatkan fasilitas tersebut Anda harus mendaftar dan membayar sekira $5.99 per bulan atau $39.99 jika Anda memilih pembayaran langsung setahun.

Cara 3 - Mengirimkan langsung naskah Anda ke penerbit adalah cara paling mainstream mengirim naskah Anda ke penerbit.

Yang pertama kita harus lakukan hanyalah mengontak penerbit bersangkutan apakah melalui email, telepon, ataupun datang langsung ke kantornya. Tanyakan dulu bagaimana prosedur mengirim naskah ke penerbit tersebut .Alangkah lebih baik memang jika kita bisa berkenalan dengan salah seorang dari pihak redaksinya sehingga kita bisa berdiskusi lebih jauh mengenai naskah apa saja yang kira-kira bisa diterbitkan di penerbit tersebut.
Tips Pastikan Anda mengirimkan naskah ke penerbit yang memang menerbitkan naskah sejenis naskah Anda. Silakan kunjungi website masing-masing penerbit untuk mengetahui prosedur pengajuan naskah ke penerbit.

Cara Mendesain Buku Sendiri Secara Mandiri

mendesain buku | cara mendesain buku | cara mendesain buku sendiri |  mendesain buku sendiri



Mendesain buku dapat dikerjakan oleh penulis buku itu sendiri, asalkan penulis dapat melakukan 2 hal yang sangat penting dalam mendesain buku. Apakah itu?
Penulis mendesain buku miliknya sendiri? Mungkin masih terdengar tidak biasa, akan tetapi penulis dapat melakukannya jika penulis ingin belajar lagi. Memang tidak paksaan untuk dapat bisa mendesain buku sendiri. Sebab, pasti si penulis sudah dipusingkan dahulu dengan konten yang ada dalam bukunya sendiri. Maka dari itu mendesain buku adalah aktifitas sekunder.
Meskipun begitu, terkadang penulis punya kekhawatiran sendiri jika desain bukunya tidak sesuai dengan keinginannya. Ibaratnya, sudah susah-susah menulis, eh. . ujung-ujungnya bukunya “terlahir cacat”. Maka dari itu tidak salahnya jika penulis juga belajar bagaimana mendesain buku yang baik dan benar.
Mendesain buku didasari dengan 2 keahlian penting.
Yang pertama adalah layouting. Layouting adalah aktifitas yang ditujukan untuk membenarkan paragraf, mengatur margin, spasi, tata letak, dan sebagainya. Gampangnya, kerja layouting ada di dalam strutur buku itu sendiri.
Yang kedua, adalah mendesain cover. Mendesain buku tentunya harus dibarengi dengan cover yang sesuai. Terkadang cover juga menentukan bagaimana buku tersebut bisa populer di kalangan pembaca atau tidak. Maka, pepatah do not judge the book by the cover memang benar, tapi tidak berlaku jika berbicara tentang realita pasar saat ini.
Mendesain buku diawali dengan layouting.
Untuk mengawali tutorial mendesain buku secara mandiri, berikut ini beberapa langkah-langkah mudah yang bisa Anda terapkan untuk mendesain buku Anda sendiri.

1.       Rapikan paragraf sesuai dengan
2.       Silahkan buka file buku yang akan di print seperti buku.
3.       Klik Page layout > margins > costume margins…
4.       Pada tab margins isi kolom multiple page dengan book fold. Sedangkan pada tab paper silahkan pilih ukuran kertas yang akan digunakan. Biasanya menggunakan ukuran kertas A4. Lalu klik Ok.
5.       Tahap selanjutnya, sobat tinggal klik Ctrl+P untuk mulai mengeprint seperti biasa. Dan lihat hasilnya,secara otomatis halaman akan menyesuaikan seperti susunan buku.

Lanjut mendesain buku dengan membuat pola cover buku
Buku adalah sebuah bentuk bangun ruang yang memiliki 3 dimensi dengan ukuran panjang x lebar x tinggi. Sedangkan cover buku adalah penutup sebuah buku, biasanya terbuat dari sesuatu yang lebih keras dari isi buku itu sendiri.
Jadi sebelum membuat cover buku kita terlebih dahulu harus mengetahui panjang, lebar dan tinggi suatu buku.

Pada praktek tutoririal membuat cover dengna photoshop kali ini saya akan membuat sebuah buku dengan ukuran A5 ( 21cmx14.8cm) dan tebal (tinggi) 1 cm. ukuran buku standar. Jadi saya membutuhkan kertas untuk cover buku ukuran A4 (A5 cover depan + A5 cover belakang) + 1 cm untuk ketebalan bukunya. Jika ukuran buku sudah sobat ukur, sekarang kita akan memulai membuat cover buku dengan photoshop.


1. Buka photoshop sobat dan klik Ctrl+N untuk membuat document baru.
Name            : isi dengan cover buku untuk mempermudah
Width            : isi 29.7 cm ukuran lebar cover buku depan+belakang
Height           : isi 21 cm ukuran tinggi cover buku
Resolution    : isi dengan 300 pixels/inch supaya hasil cover buku tidak pudar atau buram
Color mode  : isi dengan CMYK color karena kebanyakan mesin printer menggunakan color mode CMYK. Setelah semuanya diatus seperti di atas klik OK. *catatan ukuran ini unutk membuat cover buku ukuran A5, sehingga lebar keseluruhan cover depan dan belakang menjadi A4. Jika sobat mau membuat cover buku dengan ukuran yang berbeda, silahkan disesuaikan saja ya. J

2. Buat lagi document baru (Ctrl+N) untuk membuat tebal cover buku. Disini saya akan membuat cover buku dengan tebal buku 1Cm, sehingga pengaturannya seperti berikut ini.
Name            : isi dengan cover buku untuk mempermudah
Width            : isi 1 cm ukuran tebal cover buku
Height           : isi 21 cm ukuran tinggi cover buku
Resolution    : isi dengan 300 pixels/inch
Color mode  : isi dengan CMYK color
3. Masih di document tebal cover buku. Klik Ctrl+A untuk menyeleksi seluruh document tebal cover buku. Kemudian klik Ctrl+C untuk mengCopy document tersebut.
4. Pindah ke document cover buku, kemudian klik Ctrl+V untuk menempel (paste) document tebal cover buku tadi.
Karena warna background (cover buku) dan layer 1 (tebal cover buku) sama-sama putih, jadi gambar tebal cover buku tidak terlihat.
5. Supaya gambar tebal cover buku terlihat, silahkan tambahkan effect Stroke. Caranya doble klik layer 1 (tebal cover buku) kemudian ceklis stroke.
6.      Buatlah kotak besar dengan menggunakan rectangular tool (U) kemudian kasih effect stroke seperti gambar tebal cover buku diatas. Lalu rubah fillnya menjadi 0%.
Kotak besar ini berfungsi untuk membuat batas sisir buku (batas untuk memotong/merapihkan)
Tahap akhir mendesain buku dengan menentukan cover
1. Silahkan sobat masukan sebuah gambar cover buku yang sobat inginkan. Posisinya harus berada di bawah layer 1 (tebal cover buku) dan shape 1 (batas sisir buku). Lihat contoh dibawah ini.
2. Pada cover buku bagian depan isi dengan judul buku, keterangan, penerbit dan penulis. Contohnya sebagai berikut ini. 
Judul buku   : Ruang Waktu Antara Kita
Keterangan  : -
Penerbit       : The Terbit
Penulis         : Andi Budi
3. Pada bagian tebal buku isi dengan penulis dan judul buku. Untuk memutar tulisan menjadi 900  atau miring silahkan klik menu edit > transform > rotate 900 CW. Sehingga hasilnya menjadi seperti ini.
4. Pada cover buku baigan belakang isi dengan deskripsi buku, penerbit termasuk logo dan alamat lengkapnya dan no ISBN
5. Cek kembali tulisan dan desainnya. Jika semuanya sudah yakin tidak ada lagi yang keliru. Silahkan di Flatten (digabungkan) dengan cara klik kanan salah satu layer > Flatten image sehingga seluruh layer akan menjadi satu.
6. Klik Shift+Ctrl+S kemudian pilih format PDF

Jumat, 23 September 2016

Ini Cara Menulis Novel Bagi Anda yang Masih Belajar!

cara menulis novel | penerbit buku | cara menulis novel best seller | penerbit buku novel |

Novel adalah salah satu jenis buku yang mudah ditulis bagi semua orang. Tidak ada batasan profesi untuk bisa menulis novel. Yang membedakan hanyalah tingkat pengalaman seorang pemula dengan professional. Lalu, bagaimana cara menulis novel bagi pemula?

Cara Menulis Novel Bagi Pemula | Menulis novel tidaklah sesusah yang dibayangkan. Yang membuatnya susah adalah pikiran negatif kita sendiri dan bagaimana memulainya. Para pemula biasanya takut dengan kegagalan yang mungkin mereka hadapi.

Untuk menjawab bagaimana cara menulis novel, jawaban pertama adalah berani memulainya. Kita tidak perlu takut jika akhirnya novel itu hanya dinikmati oleh diri kita saja. Daripada kita hanya memendam imajinasi di dalam pikiran kita saja bukan?

Jika membahas cara menulis novel, kita harus mengetahui komponen-komponen yang wajib ada dalam sebuah novel. Lalu apakah itu? Berikut ini beberapa komponen yang wajib ada dalam sebuah novel.

Penokohan


Bayangkan jika kita ingin membuat sebuah pertunjukan, pasti kita membutuhkan “personil”. Ya, personil disini adalah orang-orang (tokoh) yang mengisi cerita dalam novel kita. Peran mereka bisa penting ataupun tidak, sesuai tuntutan kisah di dalamnya. Adapun klasifikasinya sebagai berikut:

Tokoh Protagonis


Tokoh protagonis adalah seorang yang menjadi tokoh sentral cerita di dalam novel. Jangan disalahartikan bahwa tokoh protagonis selalu mempunyai sifat yang baik. Dalam beberapa cerita, tokoh protagonis adalah penjahat atau trouble maker itu sendiri. Lalu apa maksudnya protagonis?

Protagonis adalah tokoh yang menjadi pendukung utama cerita itu sendiri. Jika cerita di dalam novel tersebut adalah sebuah kisah yang berujung karma buruk, tentunya akan aneh jika sang protagonis bersifat baik bak malaikat. Walau protagonis bersifat baik biasanya mengisi jagad mainstream sebuah novel.

Sampai pada era 2000an, istilah protagonis mulai berkembang dan melahirkan beberapa istilah baru. Salah dua nya adalah hero dan heroine. Istilah ini kerap digunakan karena kebanyakan protagonis di dalam novel akhir 1999 bersifat baik. Lalu, apa bedanya?

Simpel, yang menbedakan Hero dengan Heroine hanya terletak pada gender. Jika Hero adalah protagonis pria, sedangkan Heroine adalah protagonis wanita.


Tokoh Antagonis


okoh antagonis adalah seorang yang selalu bertolakbelakang dengan tokoh protagonis. Tokoh ini adalah tokoh yang menentang konten cerita di dalamnya, sehingga tokoh ini pasti ditempatkan kepada pihak yang salah. Tokoh ini juga biasanya diwatakkan jahat, walau adapula yang diwatakkan baik. Hanya saja, meski baik sekalipun, tokoh antagonis pasti diposisikan untuk dibenci oleh audience ataupun yang disalahkan.
Pada umumnya tokoh antagonis berwatak jahat dan itu ikut melahirkan istilah Anti-Hero dan Anti-Heroine. Sama seperti sebelumnya, perbedaan istilah tersebut hanya terletak pada gender.


Karakterisasi


Banyak pemula mengira bahwa tokoh dan karakter memiliki makna yang sama. Padahal, nyatanya tidak sama sekali. Tokoh adalah orang yang berposisi dalam sebuah cerita, sedangkan karakter adalah sifat dari tokoh itu sendiri.

Karakterisasi juga disebut dengan perwatakan. Dimana watak dan karakter dalam novel tersebut berperan besar dalam proses cerita. Jika Anda ingin menulis novel yang penuh dengan konflik agar ceritanya lebih menarik, ciptakan karakter tokoh Anda kontras satu sama lain. Jika Anda terlalu banyak menciptakan karakter yang secara umum terlihat sama, sebesar apapun konfliknya, cerita akan sangat membosankan.


Alur/Plot


Jika berbicara alur atau plot, kita berbicara tentang tubuh dari novel itu sendiri. Tentunya melihat plot yang indah ibarat melihat tubuh yang indah dalam sebuah cerita. Tubuh yang terlau rumit untuk dilihat terkadang membuat plot di dalamnya memusingkan. Apalagi jika plot tersebut bercerita tentang perpindahan waktu yang kompleks.

Ada 3 jenis alur/plot dalam sebuah novel, yaitu

-         Plot maju


Plot ini adalah plot paling mudah dan paling umum digunakan oleh penulis, karena plot ini pasti akan berjalan maju ke depan terus.  Penulis dapat memasukkan flashback dalam plot ini, asalkan tidak mendominasi cerita. Sebab, jika cerita didominasi oleh flashback, maka plot tersebut dapat berubah menjadi plot mundur ataupun maju.

-          Plot mundur



Ciri-ciri plot mundur biasanya diawali dengan hasil klimaks di depan. Pembaca dalam hal ini akan dibuat bingung dengan situasi yang tiba-tiba sudah terjadi. Seolah-olah ending cerita ada di halaman awal. Jika Anda pernah melihat film “21” maka Anda telah melihat satu contoh (diluar novel) yang ceritanya menggunakan plot mundur.

-          Plot maju-mundur



Plot maju-mundur biasanya digunakan di dalam novel-novel fiksi best seller. Hanya saja, Anda harus memiliki keahlian khusus dan ketelitian tinggi agar pembaca tidak dibuat pusing dengan cerita di dalamnya. Biasanya plot maju-mundur memiliki presentase plot maju dan mundur sekitar 50:50.

Novel yang menggunakan plot ini biasanya adalah novel fiksi ilmiah yang bermain dengan dimensi waktu, ataupun novel fiksi yang menonjolkan sebab-akibat sebuah konflik.

Setting


Setting bermain sangat penting dalam sebuah novel. Sebab, setting ibarat panggung yang Anda gunakan untuk sebuah pertunjukan. Perlu digarisbawahi pula, setting memiliki batasan dan aturan sendiri pada setiap jenis setting yang digunakan.

Misal, kita ingin membuat novel dengan setting abad pertengahan, maka kita tidak mungkin memasukkan settingan listrik, tank, dan smartphone sebagai atribut pendukung. Begitu pula dengan sebaliknya. Maka, biasanya penulis professional melakukan brainstorming setting agar tidak keluar kemana-mana.

Tips untuk membuat setting yang bebas sebebas-bebasnya, adalah dengan menciptakan dunia baru karya Anda sendiri. Hanya saja, Anda harus memiliki imajinasi tinggi dan memadukan realita dan fiksi. Imajinasi yang terlalu kompleks dapat menyebabkan pembaca susah menggambarkan imajinasi

Anda, sedangkan imajinasi yang dangkal membuat cerita di dalamnya membosankan.

Sudut Pandang


Walau ada 3 jenis sudut pandang, di dalam novel, ada 2 jenis sudut pandang yang sering digunakan.
Yang pertama, adalah sudut pandang orang pertama. Sudut pandang ini biasanya menempatkan pembaca sebagai tokoh utama dalam cerita, ataupun orang yang mendukung tokoh utama. Pembaca akan memiliki tempat dalam cerita tersebut, sehingga pembaca ikut terlibat sebagai “Aku” di dalam cerita.

Yang kedua, adalah sudut pandang orang ketiga. Di dalam sudut pandang ini, pembaca hanyalah “penonton” pada sebuah pertunjukan. Mereka tidak akan dilibatkan dalam problematika yang ada di dalam novel, layaknya sebagai penonton biasa.

Adapun sudut pandang lain adalah sudut pandang orang kedua. Akan tetapi, karena sudut pandang ini susah untuk dibuat, maka sudut pandang ini pun jarang digunakan oleh para penulis.


Konflik dan Klimaks/Anti-Klimaks


Alangkah lucunya jika novel tidak menyuguhkan sebuah konflik. Konflik yang ada dalam novel bermacam-macam bentuknya. Ada yang disuguhkan di awal dan akhir cerita, adapula yang disuguhkan ditengah-tengah saja.

Jika disuguhkan di awal cerita, biasanya tokoh utama akan menghadapi suatu konflik dan dia gagal. Namun di konflik yang ke-2 (akhir) tokoh utama bisa jadi menang (karena ada juga yang tetap gagal).

Lalu, jika konflik di tengah-tengah novel, pasti di ending cerita nanti akan ada klimaks ataupun anti-klimaks. Klimaks berarti konflik di dalamnya mencapai puncaknya, tapi di akhir terselesaikan. Sedangkan anti-klimaks, akan membuat pembaca untuk menebak ending cerita tersebut, karena ending tidak dijelaskan secara terperinci.


Anda punya RENCANA MENULIS BUKU
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.
Anda juga bisa KONSULTASI dengan Customer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.
Silakan ISI FORM di laman ini. :)

Jika Anda memiliki KESULITAN dalam MENULIS BUKU,
Anda dapat berKONSULTASI GRATIS dengan Tim PROFESSIONAL kami di laman ini

Atau


Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download disini.

Belajar Teknik Menulis, Belajar Ejaan Yang Disempurnakan!



Ejaan Yang Disempurnakan | Sejarah mencatat, bahkan pasca Ejaan Soewandi (1947), Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (Sekarang dikenal sebagai Pusat Bahasa), mengeluarkan Ejaan Baru (Ejaan LBK). Pada dasarnya, Ejaan LBK adalah bentuk penyempurnaan ejaan yang diprakarsai oleh panitia Ejaan Malindo. Atas dasar keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan no.062/67, 19 September 1967, Kepanitian tersebut akhirnya berhasil merumuskan suatu konsep ejaan yang kemudian menjadi Ejaan LBK.

Sekilas Sejarah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 27 Agustus 1975 Nomor 0196/U/1975 memberlakukan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dan "Pedoman Umum Pembentukan Istilah".
Seiring berjalannya waktu, Ejaan LBK berubah istilah menjadi Ejaan Yang Disempurnakan atau yang sering kita kenal sebagai EYD. Walau ‘disempurnakan’, EYD juga mengalami beberapa kali revisi. Revisi tersebutlah yang menjadikan Bahasa Indonesia menjadi sekarang ini.

Revisi Ejaan Yang Disempurnakan (1987)                                            

Pada tahun 1987, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987 tentang Penyempurnaan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan". Keputusan menteri ini menyempurnakan EYD edisi 1975.

Revisi Ejaan Yang Disempurnakan (2009)

Pada tahun 2009, Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Dengan dikeluarkannya peraturan menteri ini, maka EYD edisi 1987 diganti dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ejaan Bahasa Indonesia menggantikan Ejaan Yang Disempurnakan

Semenjak Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, Ejaan Yang Disempurnakan diganti oleh Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Istilah ejaan memang secara signifikan telah berganti, akan tetapi pergantian dalam ejaan itu sendiri tidak begitu signifikan. Perbedaan EYD dengan EBI antara lain:
1.   Penambahan huruf vokal diftong. Pada EYD, huruf diftong hanya tiga yaitu ai, au, ao, sedangkan pada EBI, huruf diftong ditambah satu yaitu ei (misalnya pada kata geiser dan survei).
2.   Penggunaan huruf kapital. Pada EYD tidak diatur bahwa huruf kapital digunakan untuk menulis unsur julukan, sedangkan dalam EBI, unsur julukan tidak diatur ditulis dengan awal huruf kapital.
3.   Penggunaan huruf tebal. Dalam EYD, fungsi huruf tebal ada tiga, yaitu menuliskan judul buku, bab, dan semacamnya, mengkhususkan huruf, serta menulis lema atau sublema dalam kamus. Dalam EBI, fungsi ketiga dihapus.

Anda punya RENCANA MENULIS BUKU
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.
Anda juga bisa KONSULTASI dengan Customer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.
Silakan ISI FORM di laman ini. :)

Jika Anda memiliki KESULITAN dalam MENULIS BUKU,
Anda dapat berKONSULTASI GRATIS dengan Tim PROFESSIONAL kami di laman ini

Atau. .

Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download disini.